Salah sorang yang bertugas sebagai, Foto: Henry |
LEBAK, Banten Corner - Upacara Seren taun di Cisungsang, Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak telah digelar pada Sabtu, (10/09) 2011 lalu.
Acara Seren taun ini diisi dengan berbagai kegiatan terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat adat, mulai kegiatan Nibakeun Sri ka Bumi, Ngamitkeun Sri U Bumi, Ngunjal, Rasul Pare di Leuit, dan Seren taun (menyimpan padi di lumbung) sehingga pelaksanaan Seren taun menjadi lebih bermakna.
Bentuk dari acara inti seren taun tersebut, dengan membawa berbagai macam hasil bumi, berkeliling lapangan di halaman rumah adat yang di tempati oleh kepala adat, sambil diiringi alunan musik tradisional setempat, yaitu angklung, gendang serta lisung.
Lisung merupakan alat pertanian tradisional yang digunakan masyarakat Cisungsang pada masa lampau, untuk menumbuk padi, kopi, dan tepung. Alat ini terdiri dari 8 alu (penumbuk, kayu yg memiliki ukuran kurang lebih, diameter 7cm dan panjangnya 1 meter ). Alat ini di gerakan oleh delapan orang secara bersamaan, sehingga memunculkan bunyi yang khas.
Adat upacara Seren taun sejak beberapa dasawarsa sampai saat ini masih tetap bertahan di Kabupaten Lebak khususnya di Cisungsang. Hal serupa ini sudah semakin langka di beberapa daerah, maka warga Cisungsang harus bersyukur masih bisa bertahan memelihara budaya ini. Acara ini dipertunjukan setiap awal bulan Juli dan puncaknya pada bulan September. Makna dari Seren taun ini adalah bentuk rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh sang pencipta. (Henry)
Prosesi adat Seren taun, Foto: Henry |
Prosesi adat Seren taun, Foto: Henry |
Sebuah rumah panggung untuk menyimpan hasil panen, Foto: Henry |
Prosesi adat Seren taun, Foto: Henry |